SlutWalk Singapore proudly takes a stand against sexual violence and the bully tactics of victim-blaming, as we are tired of being oppressed by slut-shaming; of being judged by our sexuality and feeling unsafe as a result. This is not just a “women’s issue” nor is it just a “men’s issue”; it is everyone’s issue. We seek to challenge the thinking that it is acceptable to live in a victim-blaming society as we do, where we are taught “don’t get raped,” instead of, “don’t rape”.
This is my interview with one person who was instrumental in the formation of slutwalksingapore. this is it ..
Slutwalk Singaopre dengan bangga mengambil tindakan perlawanan terhadap kekerasan seksual dan taktik peng-kroco-an dalam victim-blaming, seperti pada hal-nya kita telah lelah tertekan dengan slut-haming; dari merasa terhakimi oleh seksualitas kita dan merasa tidak aman pada akhirnya. Ini bukan hanya “isu wanita” ataupun “isu laki-laki”; ini adalah isu semua orang. Kita bertujuan untuk menantang pemikiran yang mengatakan bahwa hidup dilingkungan “victim-blaming” itu bias diterima seperti halnya yang kita lakukan, dimana kita telah diajari “jangan sampai diperkosa” atau “jangan sampai memerkosa”.
Ini adalah interview saya dengan salah satu orang yang berperan penting dalam terbentuknya slutwalk singapore. ini dia..
Interview + introduction: Hera Sin
Q: ok introduce your name and mention anyone who has joined or contribute to slutwalk Singapore - Kuala Lumpur?
A: This is Cher from Singapore. Together with me there are 6 others who have contributed to organizing SlutWalk Singapore. (Note: SlutWalk did not manage to reach Kuala Lumpur despite initial talks to make it happen there, for a variety of reasons, some of which include lack of support from local NGOs and fear that the word 'slut' may be miscontrued in a conservative Islamic society)
Q: Ok, perkenalkan nama kamu dan sebutkan siapa saja yang bergabung atau memberikan kontribusi di SLUTWALK Singapore-Kuala Lumpur?
A: Saya cher dari singapura. Bersama saya ada 6 orang lainnya yang telah berkontribusi untuk mengorganisir SLUTWALK Singapura. (Catatan: SLUTWALK tidak berhasil mencapai Kuala Lumpur. Yang padahal sudah ada pembicaraan awal untuk mengadakannya disana, karena berbagai alas an, beberapa diantaranya termasuk kurangnya dukungan dari LSM local dan ketakutan akan kata ‘slut’ yang dapat disalahartikan dalam konservatif masyarakat islam).
Q: Tell us how Slutwalk get to Singapore / Kuala Lumpur..
A: I had been following news and discussions surrounding the SlutWalk in Toronto when it occurred in Feb of last year. Following which, more and more SlutWalks continued to sprout up around the world which further piqued my interest. It was upon hearing of a SlutWalk occuring in New Delhi, India and Seoul, Korea, that made me feel that there should be a SlutWalk in Singapore as well, so I contacted my friend Vanessa to talk about the possibility of organizing one in Singapore. Things quickly snowballed from there.
Q: Beritahu kita bagaimana SLUTWALK bisa sampai ke Singapore / Kuala Lumpur..
A: Saya telah mengikuti berita-berita yang ada dan diskusi seputar SLUTWALK di Toronto yang diadakan pada februari tahun lalu. Dari situ, SLUTWALK lebih dikenal dan terus tumbuh dan menyebar ke beberapa belahan dunia yang membuat minat saya semakin bertambah mengenain SlutWalk. Setelah mendengar SlutWalk sudah diadakan di New Delhi, India dan Seoul, Korea, hal itu membuat saya merasa bahwa harus ada juga SlutWalk di Singapura, jadi saya menghubungi teman saya Vanessa dan berbicara tentang kemungkinan untuk menyelanggarakan SlutWalk di Singapura.
Q: what exactly do you guys are doing here, and what exactly you're after or you would expect from slutwalk?
A: The main aim of SlutWalk is to raise awareness surrounding victim-blaming & slut-shaming, which is prevalent pretty much everywhere in the world. Victim-blaming is when survivors of sexual assault find themselves being blamed (for their dressing, their behaviour, etc) for the violence that has been done unto them. Slut-shaming is when women are called sluts for a variety of arbitrary reasons: the clothes they wear, the makeup they wear, their body language, the way they interact with other people, ideas about their sexual behavior, how many partners they may have, or just being perceived in some way as different. We are against victim-blaming and slut-shaming and would like to challenge them; they stem from a patriarchy intent on policing women's sexualities and we'd like to start creating dialogue surrounding that.
Q: Apa yang sebenarnya kalian lakukan disini, apa yang sebenarnya kalian kejar atau kalian harapkan dari aktifitas ini?
A: Tujuan dari SlutWalk adalah untuk meningkatkan kesadaran sekitar tentang victim-blaming dan slut-haming, dimana cukup banyak terjadi dimana-mana di dunia.
Victim-blaming adalah ketika korban kekerasan seksual menemukan diri mereka disalahkan (untuk pakaian mereka, perilaku mereka, dll) untuk kekerasan yang telah dilakukan kepada mereka.
Slut-haming adalah ketika wanita disebut pelacur karena berbagai alas an yang seenaknya atau yang tidak masuk akal: pakaian yang mereka kenakan, tat arias yang mereka pakai, bahasa tubuh mereka, cara mereka berinteraksi dengan orang lain, gagasan tentang perilaku seksual mereka, banyaknya pasangan yang mereka miliki, atau hanya karena dianggap berbeda dalam beberapa cara. Kami melawan vitim-blaming dan slut-haming dan ingin menantang mereka:
Q: does this campaign have shown the results of your hard work during this time, and what the response you get from the people around you?
A:We've had all kinds of responses, mostly on the internet. We've had some incredibly supportive folks but there were also as many, if not more, folks who completed opposed the idea of SlutWalk. We've copped verbal abuse online, had triggering insults hurled at us, been threatened rape. As disturbing as they might be I feel that this further reinforces the need for SlutWalks. On the day of the main event, we saw more than 600 people show up, which was extremely heartening as we'd expected half that number. A beginning is definitely being paved for sure, and we want to further the conversation.
Q: Apakah kampanye ini telah melihatkan hasil dari kerja keras kalian selama ini, dan apa pendapat orang-orang disekitar kalian tentang aktifitas ini?
A: Kita mendapatkan berbagai macam respon, terutama di internet. Kita telah memiliki beberapa orang yang sangat mendukung, tetapi ada banyak juga orang yang bertentangan dengan ide SlutWalk. Kita mendapatkan adanya pelecahan verbal secara online, seperti penghinaan pada kami dan juga ancaman perkosaan. Gangguan tersebut membuat saya merasa bahwa hal ini akan memperkuat kebutuhan untuk SlutWalk lebih lanjut. Pada hari acara utama, kami melihat lebih dari 600 orang datang, banyaknya orang yang dating sangat membesarkan hati kami karena kami membuka sebelumnya yang akan dating kira-kira setengah dari jumlah tersebut. Sebuah permulaan yang baik dan kami ingin membicarakannya lebih lanjut.
Q: it is very difficult to obtain permission from the local security (police, etc) to do this short activity , what you do until you can eventually goal?
A: We initially faced trouble from authorities for not having permits for our various fringe events. We were also told that we required a police permit for our gathering at Hong Lim Park (which is a park which has been designated for 'legal' protests in politically-repressive Singapore) despite other similar activities not necessitating one. We made this known amongst our circles and it eventually made it into local news. We also wrote a letter of appeal to our Minister of Home Affairs stating our reasons for rebuking the police permit and requesting it to be waived, as we did not want to set a precedent for other events at the park to have to apply for police permits too. At the last minute, the police permit eventually got waived, as a result of what I assume to be pressure from the media & public.
Q: Sangatlah sulit untuk mendapatkan izin dari keamanan setempat (polisi, dll) untuk melakukan aktivitas ini, apa yang kalian lakukan hingga bisa goal?
A: Kami awalnya mendapat kesulitan dari pemerintah karena tidak mendapatkan izin polisi untuk mengadakan pertemuan kami di Hong Lim Park (yang merupakan taman yang telah ditunjuk sebagai tempat untuk protes legal di singapura yang politiknya represif) yang pada kenyataanya kegiatan sejenis ini lainnya tidak memerlukan izin polisi. Kami membuat hal ini dikenal di lingkungan kita dan akhirnya berhasil masuk ke erita local. Kami juga menulis surat banding kepada menteri dalam negeri, kami menyatakan alas an kami menolak diajukannya izin polisi dan meminta kebebasan karena memang kami tidak ingin acara apapun lainnya yang akan di selenggarakan di taman harus mengajukan izin polisi juga. Pada waktu-waktu terakhir polisipun akhirnya mengizinkan dan memebaskan kami, yang saya asumsikan sebagai tekanan dari media dan public.
give a message to all people out there who feel that you will not get anything from this campaign.
Rape, victim-blaming and slut-shaming are issues which happen the world over, and which are not limited to a particular area/region/culture. It is also not gender-specific despite those things disproportionately affecting female-bodied individuals. Thus, this is not a women's issue -- it is everyone's issue. If you are a man and believe this has absolutely nothing to do with you, these issues may be day-to-day experiences that your partners, mothers, daughters, and friends go through.
Berikan pesan untuk semua orang diluar sana yang merasa bahwa kalian tidak akan mendapatkan apa-apa dari kampanye ini….
Pemerkosaan, menyalahkan korban dan mempermalukan pelacur adalah isu-isu yang terjadi di seluruh dunia, dan tidak dibatasi oleh daerah/wilayah/budaya tertentu. Hal ini juga bukan mempermasalahkan gender secara spesifik meskipun mempengaruhi masing-masing perempuan secara tidak proporsional. Jadi, masalah ini bukan hanya masalah perempuan tetapi masalah semua orang. Jika anda seorang pria dan percaya bahwa hal ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan anda, masalah ini mungkin dialami atau pernah dialami oelh pasangan anda, ibu, anak perempuan, atau teman-teman perempuan anda.
Q: how to get the latest info from slutwalk?
A: More info for SlutWalk Singapore here: http://slutwalksg.com
Bagaimana mendapatkan info terbaru dari SlutWalk?
Untuk info lebih banyak http://slutwalksg.com