Girls Strike adalah acara yang mengusung konsep perempuan, mulai dari panitia sampai pengisi acara yang juga perempuan, seperti band harus memiliki personel perempuan di dalamnya. Selain gig, Girls Strike ke-3 ini mencoba menambahkan konsep baru seperti bazaar yaitu penjualan merchandise/stuff seperti barang2 handmade (kalung,gelang,boneka,dll), CD album, second stuff, totebag dsb yang dibuat oleh para perempuan dan juga pemajangan beberapa karya kolase dan artwork dari Riska, Nika dan Nisa yang semakin menyemarakkan acara Girls Strike #3 ini. Pukul 18.00 saya bersama rombongan Floco dari Jakarta mendatangi venue tempat berlangsungnya Girls Strike di Ufoo Café, sebuah kafe di daerah Sampangan, Semarang.
Acara yang dimulai jam 19.00 ini dibuka oleh duet maut “Times No Romance” yang memainkan musik Shoegaze. Dilanjutkan oleh Bangs!!, Embun sang vokalis terlihat sangat atraktif dalam membawakan lagu-lagu Rock n Roll tahun 90an. Kemudian band asal Semarang SlowxFast yang memainkan musik Trashcore dan satu lagu Domestik Doktrin ‘Sepakat Tidak Sepakat’ yang biasa mereka bawakan dalam setiap perform mereka. Lalu ada Final Step asal Salatiga, band ini cukup membuat saya terkesima karena sang vokalis yang bertubuh kurus kecil sangat lincah sambil membawakan lagu-lagu Hardcore. Dilanjutkan penampilan special dari Latree and Iwan, yaitu akustikan antara seorang ibu dan pemuda yang ternyata lagu-lagunya berasal dari puisi ciptaan sendiri plus berduet dengan sang anak yang saya perkiraan berusia 8 tahun menyanyikan lagu mereka berjudul “Ibu” yang sangat merdu. Lalu ada The Lastree, band indie pop Semarang dengan lagu-lagu yang catchy dan Twist yang kembali dinyanyikan oleh Eno setelah sempat 2 kali ganti vokalis. Kemudian ada DeadxAlley yang memiliki bassis dan gitaris baru yang semakin enerjik membawakan lagu-lagu mereka dan disambut sing along bersama penonton. Kemudian band asal Purwokerto “Sleep At Morning” yang bernuansa Power Pop juga turut meramaikan acara ini. Selanjutnya, band asal Jakarta-Floco yang membawakan musik Grindcore cadas semakin membuat panas venue karena penampilan sang vokalis yang bernama Ceria, benar-benar menakjubkan. Mereka yang beranggotakan 3 orang ini membawakan 4 lagu mereka. Dilanjutkan Fat In Diet yang semakin mantap dalam membawakan lagu-lagu baru mereka, terlihat banyak penonton yang menantikan performa Fat In Diet ini. Penampilan terakhir ditutup oleh The Adolescent yang kesemua personilnya perempuan ini membawakan lagu-lagu ala Bikini Kill dan sejenisnya.
Di tengah-tengah acara terlihat panitia membagikan sebuah leaflet mengenai perjalanan dan sejarah Girls Strike ke para pengunjung. Rencananya akan ada lagi lanjutan Girls Strike #3 part 2 yaitu berupa screening film dan pameran karya dari para perempuan yang akan dilakukan di bulan Juni. Overall, acara ini sangat menarik, selain gratis, venue yang pas, tapi juga para pengisi acara (band) sangat disiplin untuk datang tepat waktu.
May 2012 By: Roel Riot